Aku seorang Marjinal yang akan
menemukan pintu dimensimu
Aku pria marjinal yang baru mengenal
dirimu bahkan aku belum juga bisa mengenal apa isi bayangan di dirimu atau
bahkan dirimu juga tak mau mengenal sama sekali siapa aku, izinkan aku untuk mengetuk
pintu dengan sebuah perkenalan yang hangat dan kuharap pintu terbuka dengan kasih
yang tulus, biarkan sudut demi sudut ku pandang dan kurasakan hangat tekstur
ornament yang ada di ruang dinding hatimu. Bermodal nyali yang berujung kalah
dengan rasa malu hanya bisa membuatku seperti marjinal yang berada di sebuah
ruangan mewah, entah karena dirimu yang terlalu presisi atau mungkin otakku
yang terlalu abstrak sehingga belum bisa ku mengenal lebih dalam siapa dirimu,
“ sudah-sudah” aku hanya ingin bertanya pada pemilik ruangan itu apakah ia
memperbolehkan seorang pria dari kaum marjinal ini berkenan untuk mengetuk
pintu hatinya ? dan membiarkan dia masuk dengan damai dan membawa seikat bunga dengan
tangkai ormament cintanya yang akan ia hiasi salah satu sudut ruangan. Hanya
pertanyaan tanpa jawaban di setiap pagi dan malam, dibalik tembok kontrakan itulah
yang aku rasakan seakan menyapamu lewat dunia maya juga tertutup pembatas yang
sangat besar, mungkin menyukaimu adalah suatu intimidasi buat diriku sendiri
atau ?. “Halahhhhh sudah-sudah !!” apa itu cinta jika dirinya saja masih menganggapku
seperti figuran, mungkin aku terjebak dalam sebuah labirin yang begitu rumit,
tapi aku pastikan dengan waktu dan Kompas juga peta nirmana yang ku punya akan
ku pecahkan teka-teki dan menemukan dimana pintu nirmana yang kamu sembunyikan
dan aku akan mengetuknya dengan penuh rasa dan akan ku tinggalkan sebuah
goresan abstrak di pintunya yang mungkin mahluk lain tak akan bisa meniru
goresanku, “aku yakin aku yakin !” percaya jika waktu dan Kompas berserta peta
nirmana akan ku temukan pintumu di jalur labirinmu. Sungguh kamu adalah Wanita
yang apik.
Barat
Jakarta, 22-09-2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar